Skip to content

Dian Pelangi prediksikan tren fesyen di tahun 2025

Written by

lalagt

Dian Pelangi prediksikan tren fesyen di tahun 2025

Sebagai desainer fesyen ternama di Indonesia, Dian Pelangi telah lama dikenal sebagai salah satu trendsetter di dunia mode. Dengan kepiawaiannya dalam menciptakan busana yang unik dan berani, Dian Pelangi selalu berhasil menarik perhatian para penggemar fesyen di Tanah Air.

Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang menarik dalam dunia fesyen, dan Dian Pelangi telah memberikan prediksinya mengenai tren yang akan mendominasi industri mode di tahun tersebut. Menurut Dian Pelangi, gaya fesyen di tahun 2025 akan lebih fokus pada keberagaman dan kesetaraan.

Dian Pelangi mengatakan bahwa tren fesyen di tahun 2025 akan lebih inklusif, dengan berbagai macam gaya dan warna yang akan diterima secara luas. Desainer muda ini juga berpendapat bahwa konsep gender fluid akan semakin diterima dalam dunia fesyen, dengan pakaian yang bisa dipakai oleh siapa saja tanpa memandang jenis kelamin.

Selain itu, Dian Pelangi juga memprediksi bahwa tren fesyen di tahun 2025 akan lebih ramah lingkungan. Desainer yang dikenal dengan gaya busana muslim modern ini menekankan pentingnya menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan mendukung prinsip keberlanjutan dalam proses produksi pakaian.

“Di tahun 2025, konsumen akan lebih peduli terhadap asal-usul pakaian yang mereka pakai. Mereka akan lebih memilih produk-produk yang diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan dan adil terhadap pekerja,” ujar Dian Pelangi.

Dengan prediksinya ini, Dian Pelangi berharap para desainer fesyen di Indonesia dapat lebih memperhatikan aspek keberagaman, kesetaraan, dan keberlanjutan dalam menciptakan koleksi-koleksi busana mereka. Sebagai salah satu pelopor dalam mengusung nilai-nilai tersebut, Dian Pelangi berharap tren fesyen di tahun 2025 dapat menjadi momentum untuk mengubah paradigma dalam dunia mode.

Sebagai penutup, Dian Pelangi mengajak para pecinta fesyen untuk terbuka terhadap perubahan dan menerima keberagaman dalam mode. Dengan begitu, dunia fesyen di tahun 2025 dapat menjadi lebih inklusif, ramah lingkungan, dan berdampak positif bagi masyarakat luas.

Previous article

Buttoscarves luncurkan koleksi scarf terinspirasi dari Emily in Paris

Next article

Jangan keliru, ini perbedaan pakaian adat Jawa Tengah dan Yogyakarta